Seperti biasa dan seperti selalu, pagi-pagi selepas menghantar anak
ke sekolah, aku dan suamiku akan singgah kerumah ibubapaku. Menghantar
barang-barang anakku, sambil suamiku akan bermain-main dengan anak buah
aku yang comel.
Seperti selalu, aku memang tidak
pernah memandang tepat kepada kedua ibubapaku, biasanya aku sekadar
mengerling. Hari ini aku mengerling lagi kepada mereka, tiba-tiba ada
satu perasaan sayu menerpa hatiku hingga menusuk ke dalam kalbu....ini
lah perasaan janggal yang kurang sekali mendatangi aku
Kulihat begitu tuanya ibuku, ku lihat betapa letihnya bapaku
uban memenuhi tiap ruang kepalanya
kedutan bertaburan di seluruh badan mereka
gigipun kian hilang
walau ada keras sebutan perkataan
walau ada keras sebuah pandangan
namun yang tajam kian tumpul
namun yang terang kian kelam
aku kira pendengaran mereka mulai samar
lantas yang ditanya, jawapan berbeda
lalu bangkit amarah pada yang bersoal
lihat jarimu ibuku
lihat jarimu bapaku
kematu disana sini
tanda begitu keras bekerja
jari-jari mereka lemah menguis kehidupan
aku lantas memalingkan muka
membungkam seribu bahasa
seakan tidak ingin ku lihat mereka
seakan tidak ingin berkata apa
seakan tidak ingin tersenyum
terbuku suatu perasaan
tak terungkap malah terkatup
bibir bergetar untuk menelan ayat
aku berkira-kira dari dalam benak fikiran
berapa saat, berapa minit,
berapa jam, berapa hari
mungkin mereka mampu bertahan
sekalipun yang tua belum tentu meninggalkan
entah sedih entah apa
tetapi persoalan ini mundar mandir
berlari-lari untuk mendapatkan jawapan
berjayakah aku menarik mereka
berjayakah aku membawa mereka
berjayakah aku bersama mereka
bukan untuk gemilang dunia
bukan untuk kayanya harta
bukan untuk besarnya ketawa
tapi disana, disuatu sudut, disuatu daerah
bila yang mati bakal bangkit
aduhai ibuku, aduhai bapaku
sekalipun pernah benci
sekalipun pernah marah
aku tidak memencilkanmu
aku tidak menafikanmu
aku tidak melupakanmu
aku tidak mendendamimu
malah aku kasih padamu
malah aku sayang padamu
sedang mereka masih bernyawa
sedang mereka masih boleh ketawa
sedang mereka masih bersama
waktu yang mencintai perjalanan masa
berikanlah, bawakanlah, dekatkanlah
supaya tebal perasaan kasihan
supaya tebal perasaan simpati
terhadap mereka ..
No comments:
Post a Comment